ANEH bin ajaib bila pemerintah RI, sebagaimana sikap Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto, menganggap remeh Negara Islam Indonesia (NII).

Pasalnya, gerakan NII sudah mulai masuk ke hampir semua lini kehidupan.
Setelah masuk ke kampus dan birokrasi, kini NII pun tak mau kalah melebarkan sayap masuk partai politik.

Pengakuan NII masuk parpol disampaikan mantan Menteri Peningkatan Produksi NII Imam Supriyanto. Adapun parpol yang dimasuki NII, di antaranya Partai Golkar, Partai Demokrat, dan Partai Republikan.

"Aktivis NII tersebut baru sebatas anggota, belum menjadi pengurus," kata Imam Supriyanto seusai bertemu Wakil Ketua DPR RI Priyo Budi Santoso di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, kemarin.

Ia menyebutkan putra pimpinan NII Komandemen Wilayah IX, Syaikh Abdul Salam Panji Gumilang, saat ini menjadi anggota DPRD Kabupaten Indramayu dari Fraksi Partai Golkar.

Imam Supriyanto keluar dari NII KW 9 pada 2007 setelah 10 tahun setia menjadi pengikut NII. "Kedatangan saya ke DPR bentuk pertanggungjawaban saya. Saya keluar dari NII karena didasari nasihat ibu dan bapak saya. Saya lebih mengutamakan nasihat orang tua daripada Panji Gumilang. Separuh umur saya habis untuk mengurus NII," tutur Imam.

Priyo pun mengaku kaget ketika tamunya yang mantan pejabat NII menjelaskan soal struktur dan pengurus NII.

Di sisi lain, setelah Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah mengaku sejumlah PNS di lingkungan Pemprov Banten terindikasi anggota NII, giliran Wali Kota Cirebon Subardi angkat suara. "Diindikasikan cukup banyak warga bahkan pegawai yang terlibat dalam NII," katanya.

Di Semarang, Jateng, setidaknya 17 mahasiswa Universitas Negeri Semarang menjadi korban perekrutan NII.(UL/*/X-6) mediaindonesia