Pemerintah akan mengusahakan pembebasan tanah yang ditargetkan selesai Agustus 2011
Ruas tol Cikampek-Palimanan akan menjadi proyek percontohan pemerintah dalam penyelesaian target infrastruktur hasil kerja sama pemerintah dan swasta atau Public Private Partnership tahun ini.
Konsesi jalan tol Cikampek-Palimanan saat ini dipegang PT Lintas Marga Sedaya (Linmas) milik konglomerat Edwin Soeryadjaya.

Menurut Direktur Transportasi Badan Pembangunan Nasional, Bambang Prohartono, jalan tol Cikampek-Palimanan sepanjang 116 kilometer menjadi prioritas utama untuk diselesaikan.
Pihak pemerintah, kata dia, akan mengusahakan pembebasan tanah yang ditargetkan selesai Agustus 2011. Sebab, pada September 2011 diharapkan sudah dimulai konstruksinya.
"Kita pilih tol Cikampek-Palimanan, karena pembebasan lahannya sudah 80-an persen," ujar Bambang di Jakarta, Rabuu 23 Maret 2011.

Bambang mengatakan, 82 persen lahan yang berhasil dibebaskan untuk proyek tol Cikampek-Palimanan, terdiri atas tanah milik warga yang sudah dibebaskan mencapai 62 persen, dan sisanya lahan milik Perum Perhutani sebanyak 20 persen.

Sementara itu, proyek tol ini diperkirakan menelan investasi sebesar Rp7 triliun dan rencananya dibangun menjadi enam seksi pekerjaan. Untuk pembebasan tanah akan menggunakan dana Badan Layanan Umum (BLU) Rp350 miliar. Sedangkan pemerintah tahun ini menganggarkan prasarana jalan sebesarRp 29 triliun.

Namun, menurut Bambang, jika proyek Cikampek-Palimanan ini tidak berjalan tepat waktu, pemerintah telah membuat rencana kedua. "Kita lagi proses membahasnya, termasuk mengajak BUMN karya," ujarnya.

Sebelumnya, Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol ruas Cikampek-Palimanan ditandatangani 21 Juli 2006 oleh Plus Expressway Bhd, sebuah BUMN Malaysia di bidang jalan tol, yang tercatat menguasai 55 persen pemilikan saham Linmas, menyusul mundurnya PT Jasa Marga Tbk dari Linmas.  Selain Plus Expressway, sisa saham Linmas dikuasai PT Lintas Sedaya.

Ruas tol Cikampek-Palimanan merupakan bagian dari ruas tol Trans Jawa. Pemerintah menargetkan pada akhir 2012, seluruh tanah untuk tol ruas Jawa dapat dibebaskan, sehingga pada 2014, tol Trans Jawa diharapkan dapat diselesaikan.